Laman

Kamis, 11 September 2014

Musim panas waspada anak terinfeksi flu singapore


Jika anak anda demam dan muncul ruam pada lidah, gusi, pipi dalam, berupa bintik-bintik merah, atau penuh dengan sariawan yang kemudian menjadi luka atau blister, tidak mau makan tapi masih mau minum susu. Lalu pada tangan dan kaki muncul bercak-bercak merah. Bila mendapati gejala tersebut, waspadalah! Bisa jadi itu Flu Singapure.
Flu Singapore sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM).
HFMD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Virus yang berasal dari kelompok enterovirus (non polio) merupakan penyebab HFMD. Di dalamnya meliputi Grup Coxsackie tipe A (A1-A24), Coxsackie tipe B (B1-B26), Echovirus (grup 1-33), dan Enterovirus (68-71). Penyebab terbanyak pada kasus rawat jalan adalah Coxsackie A16. Sedangkan infeksi Enterovirus yang memerlukan perawatan biasanya menyebabkan Enterovirus 71.

Penyakit ini sesungguhnya sudah lama ada di dunia. Berdasarkan laporan yang ada, penyakit ini sudah ada di tahun 1957 di Toronto, Kanada. Sejak itu terdapat banyak kejadian di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri sebenarnya penyakit ini bukan penyakit baru.
Istilah Flu Singapore muncul karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di Singapore pada tahun 2000. Karena gejalanya mirip flu, dan saat itu terjadi di Singapore (dan kemudian juga terjadi di Indonesia), sehingga banyak media cetak yang membuat istilah flu Singapore.

Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas yang sering terjadi pada populasi masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena.
Anak-anak lebih beresiko untuk terkena penyakit ini karena system imun tubuh mereka masih lemah bila dibandingkan dengan orang dewasa. Bila telah terinfeksi maka mendapatkan immunitas terhadap virus yang dapat menyebabkan HFMD. Penularannya melalui jalur pencernaan, saluran pernapasan, yaitu dari butiran ludah, ingus, air liur, tinja, cairan dari luka, dan cairan tubuh lainnya.Penularan kontak tidak langsung dapat terjadi melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan dan mainan yang terkontaminasi sekret (cairan) tubuh. Sejak mulai terinfeksi hingga mulai timbul gejala (masa inkubasi) adalah 3-7 hari.

Demam merupakan gejala pertama HFMD yang kemudian diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, ruam di bagian mulut, tangan dan kaki. Timbul vesikel ( bentol berisi cairan yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus ( luka) di mulut seperti sariawan terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Timbul rash (ruam) atau vesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki .

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk infeksi HFMD ini, pengobatan sesuai gejala yang timbul. Pastikan anak istirahat dengan cukup untuk meredakan gejala demam dan nyeri di mulut. Anak dapat diberikan antiseptik kumur untuk daerah mulut, obat penurun panas misalnya parasetamol, cairan yang cukup dengan minum susu atau air putih. Waspada jika ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka anak tersebut harus dirawat di rumah sakit.
Ada jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah yaitu :
1.Demam tinggi lebih dari 38°C selama 2 hari.
2.Ada gejala flu, sesak napas, kejang- kejang, ulkus, seriawan pada rongga mulut, lidah, dan kerongkongan.
Jika timbul gejala seperti ini harap sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Untuk pencegahan penularan penyakit ini dengan higiene perorangan serta sanitasi lingkungan dengan cara seperti mencuci tangan dengan teliti terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet atau mengganti popok, serta membersihkan seluruh bagian tangan dan kaki terutama bagian kuku yang sering menjadi sarang bagi kuman. Hindari kontak dengan penderita HFMD dan istirahatkan anak penderita HFMD sementara dari sekolah atau tempat perawatan anak, untuk mencegah penularan virus kepada anak yang lain.

sources:
http://en.wikipedia.org/wiki/Hand,_foot_and_mouth_disease
http://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/index.html
http://kidshealth.org/parent/infections/skin/hfm.html


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar