Laman

Sabtu, 16 Juni 2012

Sains modern telah ada di dalam Al-Quran 14 abad silam


Alquran sebagai kitab suci dan petunjuk hidup umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 14 abad silam, secara mengagumkan, mengungkapkan sederet fenomena ilmu pengetahuan yang telah terbukti akurasi dan kebenarannya.
Setelah melakukan berbagai penelitian ilmiah, para saintis Barat telah membuktikan kebenaran janji Allah SWT tentang isi Alquran. Dalam surah Albaqarah ayat 2, Allah SWT berfirman, "Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa."
Berikut ini sebagian kecil fakta penting tentang kandungan Alquran yang sejalan dengan temuan dunia sains modern :

Gunung itu bergerak

Dalam Alquran, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi. Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya.
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Pembentukan awan


Para saintis telah mempelajari beragam jenis awan. Selain itu, kalangan ilmuwan juga meneliti proses terbentuknya awan dan bagaimana hujan terjadi. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang didorong angin. Awan Cumulonimbus terbentuk ketika angin mendorong sejumlah awan kecil ke wilayah awan itu bergabung hingga kemudian terjadi hujan. Tentang fenomena pembentukan awan dan hujan itu, Alquran pun menjelaskannya secara akurat. 
'Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran- butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran- butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS Annur: ayat 43).

Lautan dan sungai

Ilmu pengetahuan modern telah menemukan adanya batas di tempat pertemuan antara dua lautan yang berbeda. Pembatas itu membagi dua lautan sehingga setiap laut memiliki temperatur, berat jenis, dan kadar garam masing-masing. Misalnya, laut Mediterania memiliki air yang hangat serta kadar garam dan berat jenisnya lebih rendah dibandingkan Samudra Atlantik. Temuan sains modern itu sejalan dengan Alquran yang telah mengungkapkannya sejak 14 abad lampau.
Dalam surah Arrahman ayat 19-20, Allah SWT berfirman, ''Dia membiarkan dua lautan mengalir, yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya, ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.''
Perbedaan kadar garam kedua lautan yang dipisahkan pembatas itu juga diungkapkan
dalam surah Alfurqan ayat 53, "Dan, Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." Kebenaran ayat Alquran itulah yang membuat para saintis Barat berdecak kagum.

Pentingnya ASI
Dunia kesehatan modern beberapa tahun ini mulai menggaungkan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI). Anjuran itu mulai digalakkan karena ASI memiliki banyak keunggulan. Secara ilmiah, ASI merupakan makanan bagi bayi yang telah terbukti memiliki keunggulan dibandingkan dengan susu sapi atau susu yang berasal dari sumber lain. Alquran telah menyatakan pentingnya pemberian ASI bagi bayi dan batita sejak 14 abad lampau.
Dalam surah Albaqarah ayat 233, Allah SWT berfirman, "Para ibu hendaknya menyusukan anak- anaknya selama 2 tahun penuh. Yaitu, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan, kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf."

Serebrum (otak besar)
Pada surah Al 'Alaq ayat 15-16, Allah SWT berfirman,
"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya. (Yaitu) ubun- ubun orang mendustakan lagi durhaka." Ubun-ubun inilah yang disebut para saintis sebagai serebrum (otak besar). Lalu, apa hubungannya dengan kebohongan dan serebrum?
Secara psikologi, otak besar ini ternyata bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memprakarsai hal yang baik ataupun buruk. Otak besar juga bertanggung jawab atas kebohongan dan kebenaran yang dikatakan seseorang.

Pembentukan embrio manusia 
Alquran secara gamblang telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. "Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain ...." (QS Almu'minun: 12-14).
Fakta yang diungkapkan dalam Alquran itu sungguh mencengangkan para saintis modern Barat. Berikut adalah Kesaksian Para Saintis tentang Alquran :

Prof Keith L Moore, ilmuwan terkemuka dalam bidang anatomi dan embriologi Universitas Toronto
"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta yang terkandung dalam Alquran dan sunah," papar Moore yang terkagum-kagum dengan kandungan Alquran yang secara akurat menjelaskan perkembangan embrio manusia. "Saya sungguh sangat membahagiakan bisa membantu mengklarifikasi pernyataan Alquran tentang perkembangan manusia. Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu pastilah turun kepada Muhammad dari Tuhan. Sebab, hampir semua pengetahuan itu belum ditemukan hingga beberapa abad kemudian. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah seorang Rasul utusan Tuhan," imbuhnya. 
Prof E Marshall Johnson Guru besar dan Ketua Departemen Anatomi dan Perkembangan Biologi Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania, AS Johnson mulai tertarik untuk meneliti tanda-tanda ilmiah yang terdapat dalam Alquran dalam ajang Konferensi Medis ke-7 Arab Saudi Tahun 1982. Ketika itu, dibentuk panitia khusus untuk menginvestigasi tanda- tanda ilmiah dalam Alquran dan hadis. Setelah melakukan penelitian, Prof Johnson pun mengakui tanda-tanda ilmiah yang terkandung dalam Alquran.
"Kesimpulannya, Alquran tak hanya menggambarkan perkembangan dalam bentuk eksternal. Namun, menekankan juga tahapan-tahapan proses pembentukan secara internal, tahapan-tahapan dalam embrio, penciptaan dan perkembangannya. Semuanya
diakui oleh ilmu pengetahuan modern," papar Prof Johnson.
Prof TVN Persaud Guru besar Anatomi dan Kesehatan Anak dari Univeristas Manitoba, Winnipeg, Manitoba, Kanada 
Persaud juga mengakui bukti- bukti ilmiah yang tercantum dalam Alquran. Dia adalah penulis puluhan buku dan ratusan jurnal ilmiah. Pada tahun 1991, sempat meraih JCB Grant Award. Inilah pengakuannya tentang kebenaran Alquran yang disampaikannya saat memaparkan hasil penelitiannya di Kairo, Mesir.
"Awalnya, saat melihat Muhammad sebagai manusia biasa, tak bisa membaca dan tak tahu bagaimana menulis. Faktanya, dia adalah seorang buta aksara. Namun, apa yang diungkapkannya (Alquran) pada 1400 tahun lalu, secara mengagumkan, sungguh akurat dan sesuai dengan sains modern," papar Prof Persaud. Ia pun secara tegas menyatakan
bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW pastilah firman Tuhan.
Prof Joe Leigh Simpson Guru besar dan Ketua Departemen Obstetrics dan Gynaecolog, Baylor College of Medicine, Houston, Texas, AS
Simpson juga mengakui kebenaran tanda- tanda ilmiah yang terdapat dalam Alquran. "Tak ada pertentangan antara genetika dengan agama Islam. Adalah fakta bahwa agama Islam telah menjadi petunjuk bagi ilmu pengetahuan," cetusnya. Prof Simpson pun meyakini bahwa Alquran berasal dari Tuhan. Sebab, Nabi Muhammad SAW tak bisa membaca dan menulis.
Prof Alfred Kroner Guru besar Departemen Geosains Universitas Mainz, Jerman 
Alfred ini dikenal sebagai salah seorang geolog terkemuka dunia. Ia mengaku terkagum-kagum dengan isi Alquran yang mampu menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta. "Memikirkan dari mana Muhammad berasal ... saya berpikir hampir tak mungkin dia telah mengetahui banyak hal tentang asal mula alam semesta," paparnya.
Menurut dia, para ilmuwan saja baru mengetahui asal mula pembentukan alam semesta
dalam beberapa tahun terakhir, dengan menggunakan kemajuan teknologi yang sangat rumit. Atas dasar itu, Prof Kroner juga meyakini bahwa Alquran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW adalah firman yang berasal dari Tuhan.
Prof Yushidi Kusan Direktur Observatorium Tokyo, Jepang 
Prof Yushidi ini juga menyatakan sangat terkagum-kagum dengan apa yang dijelaskan Alquran tentang alam semesta. "Saya sangat terkesan dengan fakta- fakta astronomi dalam Alquran yang terbukti kebenarannya. Kami, para astronom modern, baru mempelajari secuil saja tentang alam semesta," ungkapnya. "Dengan membaca Alquran dan menjawab pertanyaan, saya kira, saya dapat menemukan jalan di masa depan untuk menginvestigasi alam semesta"

Demikianlah Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia setetes ilmu-Nya yang Maha Luas itu melalui kitab-Nya dengan perantara seorang buta aksara sholeh bernama Muhammad SAW. Agama diturunkan dan dibukukan dalam suatu kitab, dan jika ada kitab kuno (berumur dari abad 6 M) yang memuat keajaiban ilmu pengetahuan modern seperti ini, maka siapakah penulisnya, jika bukan Sang Penulis sendiri adalah Sang Pencipta Alam itu sendiri!

Sources :
http://jokosp.staff.uii.ac.id/2012/sains-dan-ilmu-pengetahuan/
http://id.harunyahya.com/id/books/30304/AL_QURAN_DAN_SAINS/
http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/140257-inilah-bukti-bahwa-gunung-itu-bergerak.html



Artikel Terkait:

1 komentar: