Laman

Jumat, 10 Agustus 2012

Gunakanlah ANTIBIOTIK Dengan Cermat

" Kalau belum minum Antibiotik, akan lama sembuh dari penyakit".

Begitulah pemahaman yang tertanam di kalangan masyarakat kita. Padahal, antibiotik kimia bila dikonsumsi berlebihan dan pemakaiannya tidak tepat bisa berbahaya lho.
Radang tenggorokan, batuk pilek dan pilek biasanya adalah penyakit tersering yang kita alami. Atau saat kita berobat ke dokter, diantara resep yang diberikan biasanya ada antibiotik. Ujungnya, kita pun sering tersugesti, kalau sakit dan belum minum antibiotik rasa penyakit susah sembuhnya.
TAPI, tahukan anda betapa bahayanya antibiotik jika diberikan tidak tepat?

Tidak semua penyakit disebabkan oleh bakteri.
Antibiotik adalah senyawa yang digunakan untuk mengatasi atau melawan infeksi karena bakteri. Sedangkan virus dan jamur tidak bisa dibunuh dengan antibiotik. Maka, ketika suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus dan jamur di beri antibiotik, tentu tidak tepat.

Membuat kuman kebal
Setiap makluk hidup memiliki mekanisme pertahanan diri ketika menghadapi bahaya. Sama dengan bakteri, yang akan membuat pertahanan diri supaya tidak dibunuh. Bakteri mati ketika melawan antibiotik. Namun, jika pemakaian antibiotik yang tidak tepat, dosis tidak tepat, pemakaian tidak teratur maka bakteri tidak mati dan bisa menyebabkan bakteri resisten terhadap antibiotik jenis tertentu. Ibaratnya jika  bakteri akan mati kalau minum antibiotik selama 5 hari, tapi pasien hanya minum obatnya selama 2 hari maka bakteri tersebut dalam keadaan setengah mati saja. Kemudian bakteri ini segera membuat pertahanan diri lebih baik lagi supaya tidak dibunuh. Akibatnya jenis antibiotik yang biasa diminum pasien tersebut sudah tidak bisa membunuh bakteri.
Keadaan seperti ini lah yang menyebabkan munculnya generasi antibiotik baru yang lebih kuat. Oleh karena itu didunia kedokteran dan farmasi, jenis antibiotik selalu berkembang dengan munculnya jenis baru yang lebih kuat. Mulai dari Amoxicillin, Erytromycin dan Sefalosphorin. Bahkan antibiotik jenis Sefalosphorin sudah sampai pada generasi ke 4.
Tapi dikemudian hari, setelah melewati masa beberapa generasi antibiotik, bisa saja antibiotik jenis pertama digunakan lagi. Karena bakteri kenal satu antibiotik saja.
Yang bahaya adalah ada satu jenis bakteri yang kebal terhadap beberapa jenis antibiotik atau disebut dengan multidrug resistant. Kalau sudah begini pasien tersebut tidak dapat disembuhkan dengan beberapa jenis antibiotik.

Melumpuhkan imunitas tubuh
Tubuh manusia dilengkapi dengan sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi kuman termasuk bakteri yang menyerang tubuh. Celakanya, antibiotik dapat melumpuhkan fungsi sel darah putih ini.
 Contoh yang paling gampang ketika batuk pilek, kuman staphylococcus masuk kedalam tubuh kita. Secara alami sel darah putih mempunyai kemampuan untuk melawan kuman itu.
Nah, tiba-tiba masuk antibiotik, kuman mati oleh obat itu, batuk pilek pun sembuh. Namun, sel darah putih jadi menganngur karena pekerjaannya sudah diambil alih oleh antibiotik. Lantas ketika sakit lagi, kejadian itu terulang kembali. Akhirnya sel darah putih malas bekerja alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena sudah ada antibiotik. Akhirnya tubuh kehilangan imunitas tubuh. Akibatnya, setiap sakit harus minum antibiotik untuk membunuh bakterinya. Kondisi inilah yang menyebabkan tubuh sangat tergantung pada antibiotik.

Coba kita perhatikan, kalau orang desa kehujanan, kebanyakan dari meraka tetap sehat. Sebaliknya, orang2 kota, kena angin dan hujan sedikit sudah sakit.
Kenapa? karena orang desa jarang berobat ke dokter Artinya, mereka jarang minum antibiotik. Berbeda dengan orang kota, pilek sedikit sudah berobat kedokter. Dan tak pernah ketinggalan diresepkan antibiotik.
Apalagi anak-anak yang sering berobat ke dokter lebih rentan sakit ketimbang anak yang jarang berobat kedokter. Karena imunitas tubuhnya tidak terlatih. Seharusnya ada sel darah putih yang berfungsi melawan kuman, tetapi fungsinya menjadi hilang karena pekerjaannya digantikan dengan antibiotik.

Efek samping antibiotik
Beberapa antibiotik seharusnya membunuh bakteri buruk saja. Kenyataannya banyak bakteri baik (flora normal) pun ikut dibunuhnya seperti bakteri baik yang ada didalam usus. Itulah sebabnya ada beberapa kasus anak2 atau orang dewasa yang mengalami gangguan saluran pencernaan seperti diare setelah minum antibiotik tertentu. Keadaan ini membuat ahli mengembangkan obat probiotik untuk meningkatkan bakteri baik itu.
Antibiotik dapat merusak ginjal, gigi anak dan menimbulkan kelainan bawaan pada janin. Contoh lain, antibiotik chloramfenicol untuk mengobati penyakit thypus, memiliki efek samping menyebabkan depresi sumsum tulang belakang dan anemia aplastik.

Tetap dibutuhkan
Meskipun begitu, pada kasus tertentu antibiotik masih dibutuhkan jika keadaan bakterinya terlalu ganas dan jumlahnya sangat banyak.

Berikut adalah tips menggunakan antibiotika yang benar: 
  1. Jangan serta merta minum antibiotik setiap kali anda merasa sakit atau tidak enak badan. Pastikan dulu jika memang terinfeksi bakteri.
  2. Jika memang perlu menggunakan AB, mulailah dengan jenis yang paling ringan atau narrow spectrum
  3. Gunakan hanya dengan rekomendasi dari dokter Anda. Jangan pernah minum antibiotik apapun yang ditentukan  oleh orang lain, atau yang Anda tentukan untuk mengobati penyakit yang berbeda.
  4. Jika dokter Anda mengatakan Anda terkena virus, anda sebaiknya tidak meminta antibiotik. Mari ubah pola pikir kita ketika berobat ke dokter dengan menanyakan apa penyebab penyakitnya, bukan apa obatnya.
  5. Minum antibiotik Anda hanya sesuai dengan resep dokter, dan selalu habiskan resep dokter. Jangan pernah menyimpan beberapa antibiotik Anda untuk mengobati infeksi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
  6.  Hindari pemakaian lebih dari satu jenis antibiotik, kecuali untuk TBC atau infeksi berat di rumah sakit.
  7. segera hubungi dokter anda ketika anda sudah menggunakan antibiotik dengan benar namun kondisi anda belum membaik.
 



Artikel Terkait:

1 komentar:

  1. Saya ingin bertanya, bila saya hanya sakit pilek saja tapi sudah mengkonsumsi amoxillin 2x, apakah saya harus berhenti atau bagaimana ya? Mohon informasinya. Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus