Laman

Jumat, 25 Mei 2012

Tips merawat balita diare


Bismillah..
Bagi para orang tua yang mempunyai anak balita mungkin pernah mengalami masalah diare pada si kecil. Dan banyak orang tua yang belum mengerti bagaimana merawat si kecil yang menderita diare. Sehingga berakibat bayi menjadi dehidrasi sedang sampai dengan berat dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Apakah diare itu?
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Sehingga tubuh anak akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi.

Beberapa Penyebab diare pada Balita:
  1. Faktor infeksi oleh bakteri atau virus. Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati jalan lahir yang terkontaminasi atau ketika disentuh/dipegang oleh tangan yang terkontaminasi. Sumber penularan lainnya adalah barang- barang, makanan maupun botol susu yang terkontaminasi. Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang melayang-layang di udara, terutama ketika sedang terjadi wabah virus. Diare lebih sering ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada lingkungan yang penuh sesak.. 
  2. Faktor mal absorbsi, misalnya dalam mengabsorbsi karbohidrat, lemak,protein.
  3. Faktor psikologis, misalnya rasa takut dan rasa cemas.

Gejala balita dengan diare :
Mula-mula cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan tidak ada kemudian diare.

Mekanisme timbulnya diare :
  1. Gangguan osmotik : Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus, isi rongga usus menjadi berlebihan, ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya, sehingga timbul diare.
  2. Gangguan sekresi : Akibat ada rangsangan tertentu ( misalnya racun ) pada dinding usus, maka akan terjadi peningkatan air ke rongga usus, usus penuh,sehingga terjadi diare.
  3. Gangguan mobilitas usus : Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan-kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan dan menjadi diare.
Untuk itu kita harus mengenali tanda2 dehidrasi/ kekurangan cairan sebagai akibat dari diare yang dapat bersifat :
  1. Ringan , dengan tanda : Haus, Kencing sedikit, Mulut kering
  2. Sedang , dengan tanda : Ubun-ubun besar dan cekung, Mata cowong, Tegangan kulit menurun
  3. Berat , dengan tanda : Nafas cepat, Kesadaran menurun, Tidak sadar
Berikut adalah tips merawat bayi/ balita dengan diare:
  1. Tentukan penyebabnya. mungkinkah Anda telah mengubah menu makanan, misalnya dari ASI ke susu formula, atau dari susu formula ke susu sapi, atau menambah makanan baru (bisa jadi anak Anda alergi terhadap makanan tersebut), atau terlalu banyak makan satu jenis makanan tertentu (contohnya adalah sari buah dalam kemasan, yang umumnya berisi sorbitol, gula yang tidak terserap usus dan memperparah diare), atau mungkin anak sedang demam atau flu (artinya ia memang sedang tidak sehat, dan diare berkaitan dengan infeksi).
  2. Teruskan pemberian ASI, susu formula & makanan padat pada bayi. Jika memakai susu formula sebisa mungkin mengganti sementara dengan susu formula yg rendah laktosa( low lactosa) atau bebas laktosa ( free lactosa) karena Gula yang terdapat susu formula, terkadang bisa menyebabkan diare pada bayi.
  3.  Cegah dehidrasi dengan memberikan oralit atau larutan gula garam untuk mengganti cairan yang hilang. Takaran jumlah Jumlah oralit: Di bawah 1 thn 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret. untuk di bawah 5 thn (anak balita) 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret.
  4.  Berikan makanan seperti biasa, hindari makanan yang mengandung banyak serat seperti sayuran dan buah tapi jika bayi muntah- muntah, hentikan semua makanan padat, dan makanan instan.
  5. Bisa diberikan Zinc kid oral sebagai terapi supportif yang sudah menjadi standart WHO dalam pemberian terapi untuk balita diare, dan dijual bebas di apotik. Pemberian zinc berguna untuk menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang akibat diare dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut dengan dosis sebagai berikut : Balita umur < 6 bulan: 1/2 tablet (10 mg)/ hari dan untuk balita umur lebih dari 6 bulan: 1 tablet (20 mg)/ hari. Ini adalah dosis standart secara umum jika perlu konsultasikan terlebih dulu dengan dokter anak anda. Yang perlu diperhatikan pemberian zinc hanya terapi suportif dan tidak dapat mencegah dehidrasi. Terapi utama mencegah kegawatdaruratan dehidrasi akibat diare adalah terapi cairan rehidrasi oral atau oralit.
  6. Jangan beri anak obat anti diare karena akan menghambat kuman yang akan keluar.
  7. Kenali dan waspadai tanda-tanda DEHIDRASI pada anak, diantaranya : mata cekung, haus, mulut kering, demam & kencing berkurang.
  8. Jika terjadi hal-hal seperti: anak Anda semakin lesu, pemberian oralit dan susu tidak bisa masuk karena muntah terus menerus, Demam masih tinggi, Bayi terlihat gelisah dan rewel pertanda mengalami rasa sakit perut yang gawat, mencret >5 kali sehari, tanda-tanda dehidrasi semakin memburuk, berak berdarah & muntah terus menerus, SEGERA bawa anak anda ke dokter atau klinik kesehatan terdekat.
Semoga bermanfaat..
Wallahu'alam bishowab..


Sources:
www.my-health-world.com/ diarrhea treatment for kids
www.pediatrik.com/buletin/20060220-s05jfg-buletin.pdf
Hospital care for children, WHO
American journal of nursing : first aid information for diarrhea, how to treat diarrhea in children
posted from Bloggeroid


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar