Bismillah..
Dengan semakin berkembangnya kemajuan dibidang medis, maka telah ditemukan beberapa jenis dan kasus gangguan mental pada manusia. Data statistik di Amerika menyebutkan bahwa satu dari seratus orang di Amerika menderita gangguan jiwa. Hmm... bagaimana di negara kita ya?
Dibawah ini adalah beberapa jenis gangguan jiwa yang perlu anda waspadai dan bisa kita lihat bagaimana gangguan kejiwaan ini dapat mempengaruhi kehidupan orang-orang yg mengalaminya serta memiliki dampak yang besar dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari.
1. Bipolar Disorder ( Type One Bipolar Disorder )
Ini
adalah salah satu gangguan yang telah dibahas banyak tentang media dan
telah menjadi plot yang baik mulai untuk novel dan film.
Merupakan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood
high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi , seseorang
yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrim
yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika,
seorang pengidap bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan
bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa
sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan
untuk bunuh diri (depresi).
Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga
12 persen remaja di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga
mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Resiko kematian terus
membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan
pintas.
2. Obsesif-Compulsive Disorder
Kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya
yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang
beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya
tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Obsesi
yang umum bisa berupa kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan,
kehilangan dan penyerangan. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang, dengan maksud tertentu dan disengaja.
Sebagian
besar ritual bisa dilihat langsung, seperti mencuci tangan
berulang-ulang atau memeriksa pintu berulang-ulang untuk memastikan
bahwa pintu sudah dikunci. Ritual lainnya merupakan kegiatan batin,
misalnya menghitung atau membuat pernyataan berulang untuk menghilangkan
bahaya.
3. Factitious Disorder
Kondisi di mana seseorang bertindak sebagai jika dia memiliki penyakit dengan sengaja memproduksi, pura-pura, atau melebih-lebihkan gejala. Gangguan di mana pasien cenderung berpura-pura sakit hanya untuk mendapatkan perhatian. Dan bahkan sampai melakukan tindakan ekstrim dengan membuat dirinya menjadi sakit.
4. Schizo-affective Disorder
Ini
adalah gangguan bi-polar tetapi dengan tambahan suasana hati
skizofrenia untuk itu di mana pasien kehilangan sentuhan dengan kenyataan.
Gejala dari penyakit ini seperti : pola pikir atau persepsi yang aneh atau tidak biasa, pikiran curiga ,waham, percaya sesuatu tanpa dasar, halusinasi suara atau penglihatan (melihat atau mendengar sesuatu), pikiran yang membingungkan atau tidak jelas, depresi, mania atau suasana hati yang tinggi tidak sesuai dengan kepribadiannya, gampang tersinggung atau tidak bisa mengendalikan diri, pikiran untuk bunuh diri atau membunuh, gaya bicara yang sering sulit dimengerti, perilaku extrem seperti orang sedang pingsan atau perilaku banyak bicara dan hiperaktif, gangguan ingatan atau perhatian, tidak memperhatikan kebersihan diri atau penampilan, perubahan energi atau nafsu makan dan gangguan tidur yang berupa tidak mau tidur atau tidur terus.
Jenis ini memiliki kecenderungan besar untuk berubah menjadi Skizophrenia seutuhnya.
5. Gangguan depersonalisasi (Depersonalization Disorder)
Terjadi ketika seseorang terus-menerus atau berulang kali memiliki perasaan bahwa hal-hal di sekitarnya adalah tidak nyata. Atau ketika memiliki perasaan bahwa dapat mengamati diri dari luar tubuh sendiri. Perasaan depersonalisasi dapat sangat mengganggu dan mungkin merasa seperti kehilangan pegangan pada realitas atau hidup dalam mimpi. Gangguan depersonalisasi lebih umum pada orang yang pernah mengalami pengalaman traumatis. Mereka menyadari bahwa mereka sakit tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
6. Trikotilomania
Trikotilomania adalah kebutuhan kompulsif untuk mencabut rambut seseorang
keluar. Meskipun
manifestasi sering tidak berbahaya dari trikotilomania dapat melihat
pada bayi, obsesi ini umumnya berkembang pada usia 9-13.
Trikotilomania
mungkin dipicu baik oleh stres, depresi, atau dalam kasus yang lebih
menyedihkan lainnya, oleh penyalahgunaan seksual. Pasien Trikotilomania
biasanya menarik rambut kepalanya dan bisa juga menarik bulu mata, alis, lengan, kaki, wajah dan bahkan rambut
kemaluan.
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.
Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya.
Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit
dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan
bulanan oleh teman sekitarnya.
8. Kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder)
Kepribadian anti sosial sering disebu psikopat atau sosiokopat, dan sering dikaitkan dengan penyalahgunaan obat dan perilaku kriminal. Tanda dan gejalanya seperti : bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain, kacau, sadistik, dan ugal-ugalan, sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan menetap, dan tidak perduli terhadap norma, peraturan, dan kewajiban sosial, tidak mampu untuk mempertahankan hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya, mudah frustasi dan bertindak agresif, termasuk tindak kekerasan, tidak mampu untuk menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman, terutama dari hukuman.
9. Dissociative Identity Disorder
Juga
dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda atau alter ego. Merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Dalam arti bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari
satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tau
bahwa ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu
tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang
dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya.
10. Skizofrenia
Schizophrenia adalah kelainan otak yang kronis, parah dan membuatnya
tidak berfungsi dan menyebabkan penderita sering kehilangan kontak dengan dunia nyata dan bisa bersifat permanen. Kelainan
ini mempengaruhi sekitar 1 persen orang amerika.
Pasien schizophrenia dapat mendengar suara yang tidak didengar orang lain atau mereka dapat percaya bahwa orang lain membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka. Pengalaman-pengalaman ini amat mengerikan dan dapat menyebabkan ketakutan, kecanduan atau kemarahan yang ekstrim.
Mereka dapat berbicara yang tidak masuk akal, dapat duduk selama berjam-jam tanpa bergerak atau banyak bicara, atau dapat terlihat baik-baik saja sampai mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
Pasien schizophrenia dapat mendengar suara yang tidak didengar orang lain atau mereka dapat percaya bahwa orang lain membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka. Pengalaman-pengalaman ini amat mengerikan dan dapat menyebabkan ketakutan, kecanduan atau kemarahan yang ekstrim.
Mereka dapat berbicara yang tidak masuk akal, dapat duduk selama berjam-jam tanpa bergerak atau banyak bicara, atau dapat terlihat baik-baik saja sampai mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
sources:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1812721-apa-itu-schizophrenia/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1812721-apa-itu-schizophrenia/
http://listphobia.com/2012/07/26/ten-of-the-craziest-mental-disorders/
http://www.psychologymania.com/2011/09/gangguan-obsesif-kompulsif-obsessive.html
http://tirtojiwo.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar