Kejang
demam atau Step adalah penyakit yang sering dijumpai pada anak dan merupakan gangguan
kejang tersering pada anak. Kejang demam
pastinya akan membawa ketakutan bagi orang tua, namun jangan panik, kejang
demam dapat segera diatasi dan jarang menimbulkan masalah kedepannya.
Pada umumnya
kejang demam adalah penyakit yang tidak membahayakan dan memiliki risiko
komplikasi yang rendah. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain
adalah kejang demam berulang, epilepsi, penurunan IQ, dan gangguan neurologis.
Pada beberapa anak, demam dapat menimbulkan kejang.
Kejang demam terjadi pada 2-5% anak antara usia 6 bulan sampai 5 tahun dengan suhu
badan diatas 38 C atau lebih, tergantung toleransi masing – masing anak
terhadap demam.
Risiko
terjadinya kejang pada episode demam yang lain tergantung dari usia anak anda.
Anak yang berumur kurang dari 1 tahun pada saat kejang pertama memiliki risiko
50% untuk mengalami kejang demam lagi. Anak yang berusia lebih dari 1 tahun
pada saat kejang pertama hanya memiliki risiko 30% untuk mengalami kejang demam
lagi.
Pemberian obat penghilang demam juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kejang demam, obat yang sering dipakai antara lain adalah parasetamol dan ibuprofen.
Pemberian obat penghilang demam juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kejang demam, obat yang sering dipakai antara lain adalah parasetamol dan ibuprofen.
Jika anak
anda mengalami kejang demam, hubungi segera dokter anak anda. Dokter anda akan
segera memeriksa anak anda untuk menentukan penyebab demamnya. Lebih penting
untuk mencari penyebab demam dan mengobatinya dibandingkan kejangnya sendiri.
Ciri – ciri
kejang demam, diantaranya :
- Anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya.
- Anak tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya.
- Kedua tangan dan kaki kaku disertai gerakan – gerakan kejut.
- Gigi terkatup.
- Kejang biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.
- Kadang – kadang disertai muntah dan henti nafas sejenak.
- Pada kasus berat, disertai tak sadarkan diri.
Apabila
terjadi kejang demam, berikut adalah tips yang harus dikerjakan untuk
penanganan awal :
- Jangan panik
- Letakkan anak di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau tajam
- Buka pakaian anak
- Posisikan terlentang dan palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat mengalir keluar dari mulut
- Bersihkan muntahan dan lendir dari mulut dan hidung
- Jangan menaruh apapun di mulut anak. Anak tidak akan menelan lidahnya sendiri.
- Ukur suhu dan hitung berapa lama kejangnya
- Dapat
diberikan obat diazepam rectal yang dimasukan lewat anus dengan dosis yang
sesuai berat badan, 5mg untuk berat badan kurang dari 10 kg dan 10mg untuk berat
badan lebih dari 10 kg.
- Jangan memberi minuman ataupun makanan segera setelah berhenti kejang, tunggu beberapa saat setelah anak benar – benar sadar untuk menghindari anak tersedak.
- Segera bawa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Jangan terpaku hanya pada lamanya kejang dan usahakan untuk mencari dokter atau klinik yang terdekat dengan rumah untuk menghindari resiko yang lebih berbahaya akibat terlambat mendapat pertolongan pertama.
sources:
http://www.theadvertisementnews.com/tag/febris-convulsion
www.emedicinehealth.com/seizures and fever
dictionary.reference.com/browse/febrile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar